Senin, 06 September 2010

TEKNIK BUDIDAYA LEBAH MADU

TEKNIK BUDIDAYA LEBAH MADU (MANEJEMEN KOLONI)

Setelah mengikuti materi ini, diharapkan siswa/i mampu menjelaskan dan melakukan :
Pemilihan lokasi budidaya.
Pengadaan lebah.
Pemecahan koloni.
Penggabungan koloni.
Budidaya lebah ratu.
Penanganan masa paceklik.
Pemeliharaan/perawatan/pemeriksaan koloni.

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
Persyaratan :
Sesuai untuk kehidupan lebah madu (200-1000 mdpl, suhu 20-30˚C).
Tersedia tanaman pakan.
Tidak berangin kencang.
Jauh dari polusi, keramaian dan gangguan manusia.
Tersedia air bersih.
Dekat dengan sarana transportasi.
PENGADAAN LEBAH
Terdiri dari dua cara, yaitu :
Penangkapan langsung dari alam.
Pembelian koloni dari peternak lebah.
PEMECAHAN KOLONI
Dilakukan terhadap :
Koloni lebah yang sehat dan produktif (terdapat 7-8 sisiran dengan tiap sisiran penuh dengan lebah pekerja).
Dengan kondisi pakan yang cukup tersedia.

1 koloni dipecah menjadi 2, dengan 1 koloni tetap dengan ratu lama dan 1 koloni dengan ratu baru hasil budidaya lebah ratu.

PENGGABUNGAN KOLONI
Menggabungkan dua koloni lemah, atau koloni yang tidak mempunyai ratu dengan yang punya ratu.

Dalam penggabungan koloni, sebaiknya :
Dilakukan pada saat cuaca tidak baik (banyak hujan) pada koloni yang lemah.
Dilakukan pada sore hari.


Cara penggabungan :
Pemberian aroma yang sama pada koloni (disemprot dengan air gula).
Memakai sekat koran.
Tutup stup koloni yang kuat dan mempunyai ratu diganti dengan selembar koran, koloni yang lemah (tanpa ratu) diletakkan di atas, dalam waktu 24 jam akan bersatu.

BUDIDAYA LEBAH RATU
Requeening : program penggantian ratu lebah yang tua/kurang produktif dan menggantikannya dengan ratu baru yang produktif dengan kualitas yang baik.

Queen rearing : teknik membuat ratu lebah dengan sistem grafting atau secara alami dengan memanen sel calon ratu dan mengintroduksikannya ke dalam koloni tanpa ratu.

Grafting : memindahkan larva calon lebah pekerja umur 1-2 hari ke dalam sel ratu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar